Barang jasa yang dihasilkan ternyata cukup bervariatif dari berbagai makanan ringan berbahan lokal dan berbagai alternatif jasa. Sebagian produk yang dihasilkan siswa dititipkan di kantin kejujuran dengan sistem konsinyasi. PUDAS terbukti mampu mengasah kompetensi vokasional, kompetensi komunikasi dan kompetensi berwirausaha.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Konsinyasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Konsinyasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian menurut para ahli, karakteristik, kelebihan, kekurangan, kewajiban, hak. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Konsinyasi adalah sistem pengiriman melibatkan kontrak yang melibatkan pengiriman produk produk dari pihak pertama pemilik produk ke pihak kedua pemilik toko antara kedua pihak, dengan harga yang ditentukan. Ini adalah sistem transaksi penjualan yang dijual kembali kepada konsumen dalam kondisi tertentu. Dengan kontrak. Orang yang mengirimkan produk atau produk pemilik produk disebut “pengirim”, dan orang yang mengirimkan produk disebut “penerima”. Dan produk konsinyasi komoditas disebut produk konsinyasi. Konsinyasi adalah pengiriman atau penyimpanan barang dari pemilik ke pihak lain yang bertindak sebagai distributor. Kepemilikan tetap ada pada pemilik produk sampai dijual. Konsinyasi adalah penjualan yang dilakukan oleh perantara dari pihak lain, dalam hal ini inventaris barang yang dimiliki dialihdayakan kepada pihak lain komisaris. Setelah penjualan dilakukan, komisaris menerima jumlah komisi yang disepakati. Barang konsinyasi adalah berbagai barang yang dikirim dengan tujuan untuk disimpan ke pihak lain sehubungan dengan penjualan di masa depan atau untuk tujuan lain, dan hak atas barang berada di tangan pengirim pengirim. Kiriman adalah kiriman atau kiriman barang dari pemilik ke pihak lain yang bertindak sebagai distributor. Konsinyasi adalah pengiriman fisik barang oleh pemilik ke pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan, dan hak atas barang tetap berada di tangan pemilik sampai agen penjualan menjual barang. Pegang di tempatnya. Karakteristik Konsinyasi Untuk kepemilikan barang yang masih dalam Saver, barang kiriman harus dilaporkan sebagai inventaris oleh pengamat. Item yang ditugaskan tidak dapat dihitung sebagai inventaris oleh komisaris. Pengamat bertanggung jawab penuh atas semua biaya yang terkait dengan pengiriman dari saat pengiriman sampai komisaris menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali disebutkan kepada pihak-pihak yang terlibat. Pengiriman kiriman tidak mengarah pada perolehan pendapatan dan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk mengakui pendapatan bagi pengamat dan komisaris sampai barang tersebut dijual kepada pihak ketiga. Kemampuan komite untuk menjaga keselamatan dan keamanan barang yang diterimanya. Oleh karena itu, administrasi yang teratur harus dilakukan sampai kiriman dijual kepada pihak ketiga. Kelebihan Sistem Konsinyasi 1. Manfaat sistem pengiriman untuk pengirim Penghematan biaya layanan dan peningkatan lapangan kerja SDM Sebagai pemilik produk, Anda dapat menghemat biaya layanan dan biaya tenaga kerja. Menghilangkan kebutuhan untuk merekrut karyawan baru untuk melayani konsumen dan menjual produk secara langsung Fokus pada penyediaan produk proses manufaktur Kami sudah memiliki departemen pemasaran dan penjualan kami sendiri yang sudah ditangani oleh pemilik toko, sehingga kami dapat lebih fokus pada pengiriman produk proses produksi melalui sistem konsinyasi kami. Tentu saja, kami juga dapat membuat inovasi terbaru lebih bebas untuk meningkatkan penampilan dan kualitas produk kami. Perluasan pasar dan penghematan biaya promosi Sistem konsinyasi memungkinkan pemilik produk mendapatkan keuntungan. Alasannya adalah Anda dapat menjual produk Anda di toko yang sudah memiliki banyak pelanggan, dan tergantung pada ukuran jaringan pemilik toko, itu akan menjangkau pasar yang lebih luas. Dan itu adalah tanggung jawab pemilik toko, sehingga pemilik barang tidak perlu membayar biaya promosi. 2. Manfaat dari sistem konsinyasi untuk penerima barang Risiko kerugian relatif kecil Peluang terburuk bagi pemilik toko adalah tidak menerima komisi jika barang rusak atau tidak dijual. Namun, penerima barang tidak akan menderita kehilangan produk yang rusak. Persediaan produk meningkat Sistem konsinyasi ini memastikan bahwa barang akan terus dikirim dari pengirim, sehingga penjual tidak pernah kehabisan stok. Kehadiran penjaga untuk barang dagangan komoditas meningkatkan jumlah barang dagangan yang dijual di etalase toko. Hasilkan untung tanpa menggunakan modal Ini karena penerima hanya menjual produk di sini. Biaya produksi akan ditanggung oleh pengirim yang memiliki barang. Penerima akan menerima biaya dari pengirim jika produk yang ditawarkan dibeli oleh konsumen tanpa mengeluarkan modal. Biasanya, penerima akan menambahkan harga untuk harga yang ditentukan. Biaya tambahan adalah keuntungan yang akan diterima penerima. Selain itu, penerima juga menerima biaya dari pengirim. Kekurangan Sistem Konsinyasi 1. Jika Anda adalah pemilik atau kontraktor produk Resiko kerugian Jika itu salah dalam pilihan penjual, ada risiko kerugian. Kerugian dapat terjadi jika penjual yang Anda pilih tidak menjual barang dengan baik atau jika barang tersebut memiliki umur yang sangat panjang. Karena itu, Anda juga harus memastikan bahwa penjual, penjual, atau penerima barang adalah penjual yang baik dan dapat diandalkan. Promosi salah Mungkin saja promosi penjualnya tidak seperti yang Anda harapkan karena pemilik barang tidak menjualnya secara langsung. Ya, ini wajar jika Anda meninggalkan produk Anda di toko grosir, biasanya mereka tidak mengiklankan produk Anda. Untuk mengatasinya, tempatkan SPG di supermarket dan pusat perbelanjaan. Untuk toko grosir, kami dapat menawarkan harga menarik atau penawaran bonus. Tidak dapat segera menerima uang Kelemahan terakhir dari penjualan konsinyasi bagi pemilik produk adalah ketidakmampuan untuk menerima pembayaran tidak langsung atau uang segera setelah produk dijual. Ini karena sistem pembayaran yang ada biasanya mengikuti sistem pembayaran penjual mingguan atau bulanan. 2. Untuk penjual atau penerima barang Pemilik toko penerima perlu mengelola dan menyimpan barang yang dikirim dengan benar, dan berhati-hati untuk memantau inventaris. Secara umum, di bawah perjanjian, kehilangan barang adalah tanggung jawab pemilik toko dan dibebankan sebagai barang yang dijual oleh pemilik barang pengirim. Kewajiban Consignee Dalam Konsinyasi Lindungi keamanan dan keselamatan barang yang diterima dari pengamat. Cobalah untuk menjual barang dagangan pengamat sebanyak yang Anda bisa sesuai dengan ketentuan kontrak Anda. Kelola kondisi fisik dan manajemen produk yang dimiliki pengamat secara terpisah sehingga Anda selalu dapat mengetahui ID item-item ini. Secara teratur laporkan barang-barang yang diterima, barang-barang yang dijual dengan sukses, dan barang-barang dalam persediaan, dan diselesaikan secara finansial sebagaimana tercantum dalam kontrak. Hak Consignee Dalam Konsinyasi Untuk menerima biaya yang timbul sehubungan dengan penerimaan dan penjualan kiriman dan untuk meminta pengembalian biaya. Mengenai penjualan produk konsinyasi, untuk dapat memberikan jaminan kepada pelanggan, dan dalam hal produk konsinyasi yang telah dijamin oleh pengirim, jika ada kerusakan atau kualitas cacat, pengamat berkewajiban untuk menanggung kewajiban. Ada. Untuk dapat menjamin pemasaran produk konsinyasi, komisaris berhak untuk memberikan pelanggan dengan ketentuan pembayaran, karena umumnya berlaku untuk barang-barang serupa, tetapi pengamat harus dimasukkan dalam kontrak. Mungkin ada batasan yang tidak berlaku. Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Konsinyasi Menurut Para Ahli, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan, Hak dan Kewajiban Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi
RingkasanKumpulan Perubahan Aturan PPN sejak UU Cipta Kerja 5/5 (1) Ringkasan Kumpulan Perubahan Aturan PPN sejak UU Cipta Kerja. 1. Ruang lingkup pengalihan BKP untuk tujuan setoran modal inbreng bukan merupakan penyerahan yang terutang PPN. 2. Kriteria PKP yang belum melakukan penyerahan BKP dan/ atau JKP dan/ – Hai sobat jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda. Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Konsinyasi. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini. Pengertian KonsinyasiPengertian Konsinyasi Menurut Para AhliKarakteristik KonsinyasiKelebihan Sistem KonsinyasiKekurangan Sistem KonsinyasiKewajiban Consignee Dalam KonsinyasiHak Consignee Dalam KonsinyasiSebarkan iniPosting terkait Pengertian Konsinyasi Sistem Penjualan Konsinyasi merupakan salah satu sistem transaksi penjualan dimana terdapat suatu perjanjian antara kedua belah pihak yang berisi penyerahan barang produk dari pihak pertama pemilik barang kepada pihak kedua pemilik toko untuk menjualkan kembali kepada konsumen dengan harga dan syarat yang sudah diatur di dalam perjanjian. Pihak yang menyerahkan barang/produk pemilik barang disebut consignor, sementara pihak yang dititipi barang disebut consignee. Dan untuk barang produk yang dititipkan disebut barang konsinyasi. Pengertian Konsinyasi Menurut Para Ahli 1. Utoyo Widayat Konsinyasi yaitu suatu pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan. Hak milik dari barang tetap berada pada pemilik barang sampai barang tersebut terjual. 2. Tasli Konsinyasi yakni seorang penjualan yang dilakukan dengan perantara pihak lain, dalam hal ini persediaan barang yang dimiliki dititipkan kepada pihak lain komisioner. Setelah penjualan terjadi, komisioner akan menerima sejumlah komisi yang telah disepakati. 3. Aliminsyah dan Padji Konsinyasi ialah berbagai barang-barang yang dikirim untuk dititipkan kepada pihak lain dalam rangka penjualan di masa mendatangatau untuk tujuan lain, hak atas barang tersebut tetap melekat pada pihak pengirim consignor. 4. Sugito Konsinyasi merupakan salah satu pengiriman atau titipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan. 5. Allan R. Dreblin Konsinyasi adalah beberapa penyerahan fisik barang-barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, yang secara hukum hak atas barang-barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai barang-barang tersebut dijual oleh pihak agen penjual. Karakteristik Konsinyasi Kena hal milik atas barang masih berada pada pengemat, maka barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamat. Barang konsinyasi tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner. Pihak pengamat tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi pihak yang bersangkutan. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamat maupun bagi komisioner sampai saat barang dijual kepada pihak ketiga. Komisiober dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Oleh karena itu administrasi yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan terjualnya barang konsinyasi kepada pihak ketiga. Kelebihan Sistem Konsinyasi 1. Keuntungan Sistem Konsinyasi Bagi Pihak Pemilik Barang Consignor Menghemat Biaya Pelayanan dan Penambahan Tenaga Kerja SDM Sebagai pemilik barang, Anda dapat menghemat biaya pelayanan dan biaya tenaga kerja. Karena Anda tidak perlu lagi merekrut pegawai baru untuk melayani konsumen dan menjualkan produk Anda secara langsung Lebih Fokus pada Penyediaan Produk Proses Produksi Melalui sistem konsinyasi, Anda bisa lebih fokus pada penyediaan produk proses produksi, karena Anda sudah mempunyai bagian pemasaran dan penjualan sendiri sudah di-handle oleh pihak pemilik toko. Tentunya, Anda juga bisa lebih leluasa untuk melakukan inovasi-inovasi terbaru agar produk Anda lebih unggul dari tampilan dan kualitasnya. Memperluas Pasar dan Menghemat Biaya Promosi Dengan adanya sistem konsinyasi, pihak pemilik barang akan merasa diuntungkan. Pasalnya, produk Anda dapat dipasarkan di toko yang sudah memiliki banyak pelanggan, sehingga pasaran yang dijangkau semakin luas, tergantung dari seberapa besar jaringan yang dimiliki pemilik toko tersebut. Dan pihak pemilik barang pun tidak perlu mengeluarkan biaya promosi,karena hal itu sudah menjadi tanggung jawab pihak pemilik toko. 2. Keuntungan Sistem Konsinyasi Bagi Pihak Pemilik Toko Consignee Resiko Kerugian Relatif Kecil Kemungkinan terburuk bagi pemilik toko adalah tidak akan mendapatkan komisi jika barang rusak atau tidak laku terjual. Namun, pihak consignee tidak akan mengalami kerugian atas produk yang rusak tersebut. Stok Produk Bertambah Melalui sistem konsinyasi ini, penjual tidak akan kekurangan stok dagangan, karena produk akan terus dikirimkan oleh pihak consignor. Adanya penitipan-penitipan barang produk tersebut akan menambah jumlah barang yang dijual dalam etalase display tokonya. Mendapat Keuntungan tanpa Mengeluarkan Modal Karena disini tugas consignee hanya menjual produk. Biaya produksi akan dikeluarkan oleh pihak consignor sebagai pihak yang memiliki barang. Sekalipun tanpa mengeluarkan modal, pihak consignee tetap mendapatkan komisi dari pihak consignor, dengan catatan produk yang ditawarkan laku dibeli konsumen. Biasanya pihak consignee akan menambahkan harga dari harga yang ditetapkan. Tambahan harga tersebut merupakan keuntungan yang akan diperoleh pihak consignee. Selain itu, pihak consignee juga akan mendapatkan fee dari pihak consignor. Kekurangan Sistem Konsinyasi 1. Bagi Pemilik Produk atau Consignor Risiko Kerugian Adapun risiko kerugian yang dimaksud disebabkan jika salah dalam pemilihan penjual. Jika penjual yang Anda pilih tidak menjual produk dengan baik atau produk yang ada lakunya sangat lama maka Anda dapat mengalami kerugian. Oleh karena itu, Anda juga harus memastikan penjual atau penyalur atau pihak consignee merupakan penjual yang baik dan dapat diandalkan. Promosi Tidak Sesuai Karena pihak pemilik produk tidak melakukan penjualannya secara langsung, maka ada kemungkinan jika promosi yang dilakukan oleh penjual tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ya hal ini wajar jika Anda menitipkan produk kepada toko-toko kelontong, biasanya mereka tidak akan mempromosikan produk Anda. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menempatkan SPG di supermarket atau mall. Sementara untuk toko kelontong, dapat Anda berikan tawaran fee atau bonus yang menarik. Uang Tidak Dapat Langsung Diterima Kelemahan terakhir dari penjualan konsinyasi bagi pemilik produk adalah pembayaran yang tidak langsung atau uang tidak dapat langsung diterima setelah produk terjual. Hal ini karena sistem pembayaran yang ada mengikuti sistem pembayaran dari penjual biasanya per minggu atau per bulan. 2. Bagi Penjual atau Consignee Pihak Pemilik Toko consignee harus merawat dan menjaga barang yang dititipkan dengan benar dan harus rajin melakukan pemantauan stok. Karena biasanya dalam perjanjian kesepakatan, kehilangan barang merupakan tanggung jawab pihak pemilik toko dan akan ditagihkan sebagai barang yang laku terjual oleh pemilik barang consignor. Kewajiban Consignee Dalam Konsinyasi Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak pengamat. Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang-barang milik pengamat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administratif terhadap barang-barang milik pengamat, sehingga identitas barang-barang tersebut tetap dapat diketahui setiap saat. Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, barang-barang yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian. Hak Consignee Dalam Konsinyasi Untuk mendapatkan komisi dan meminta penggantian atas beban-beban yang telah dikeluarkannya sehubungan dengan penerimaan dan penjualan barang-barang konsinyasi. Untuk dapat memberikan jaminan kepada pelanggannya atas barang-barang komisi yang terjual, dan pengamat wajib untuk menanggung beban jika ada kerusakan atau mutu yang kurang baik dari barang-barang konsinyasi yang telah diberikan jaminan oleh komisioner kepada pelanggannya. Untuk bisa menjamin pemasaran barang-barang konsinyasi, komisioner berhak memberikan syarat-syarat pembayaran kepada pelanggan seperti ang berlaku pada umumnya untuk barang-barang yang sejenis, meskipun pengamat dapat mengadakan pembatasan-pembatasan yang harus dinyatakan dalam perjanjian. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Konsinyasi Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan, Kewajiban dan Hak Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Impor Adalah Ekspor Adalah Barter Adalah Perdagangan Internasional Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional Csikszentmihalyi(dalam Munandar, 2002: 51) memaparkan sepuluh ciri-ciri pribadi kreatif, yaitu:a.Pribadi kreatif memiliki kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka bekerja berjam-jam dengan konsentrasi, tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks, bergantung situasinya. b.Pribadi kreatif cerdas dan cerdik.
Pengertian Konsinyasi Konsinyasi consignment menurut Hadori Yunus – Harnanto adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu. Penjualan Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat consignor, sedang pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner consignee. Bagi pengamanat barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan persyaratan tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi consignment out, sedangkan bagi pihak penerima barang-barang ini disebut dengan barang-barang komisi consignment in. Karakteristik dan Keuntungan Penjualan Konsinyasi Karakteristk penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak boleh diakui sebagai persediaan oleh pihak komisioner consignee. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai barang dagangan dapat dijual kepada pihak ketiga. Pihak pengamanat consignor sebagai pemilik barang tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya itu. Oleh karena itu komisioner perlu menyelenggarakan administrasi yang baik dan tertib. Terdapat 4 hal yang merupakan ciri dari transaksi Konsinyasi yaitu Barang Konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh Konsinyor, karena hak untuk barang masih berada pada Konsinyor. Pengiriman barang Konsinyasi tidak menimbulkan pendapatan bagi Konsinyor dan sebaliknya. Pihak Konsinyor bertanggungjawab terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang Konsinyasi kecuali ditentukan lain. Komisioner dalam batas kemampuannya berkewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Alasan Komisioner menerima perjanjian Konsinyasi, antara lain Komisioner terhindar dari resiko kegagalan memasarkan barang tsb. Komisioner terhindar dari resiko rusaknya barang atau adanya fluktuasi harga. Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi. Alasan-alasan Konsinyor untuk mengadakan perjanjian Konsinyasi Konsinyasi merupakan cara untuk lebih memperluas pemasaran. Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan misalnya komisioner bangkrut maka barang konsinyasi tidak ikut disita. Harga eceran barang tersebut lebih dapat dikontrol. Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban berhubungan dengan perjanjian konsinyasi Ketentuan-ketentuan dalam perjanjian konsinyasi pada umumnya dinyatakan secara tertulis yang menekankan hubungan kerja sama antar kedua pihak. Selain ketentuan dalam perjanjian, ada juga ketentuan umum yang diatur oleh undang-undang hukum yang berlaku dalam dunia perdagangan, antara lain Tentang hak-hak komisioner Komisioner berhak mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang titipan tersebut, sesuai dengan jumnlah yang diatur dalam perjanjian diantara dua pihak. Dalam batasan-batasan tertentu biasanya kepada kuosioner diberikan hak untuk memberikan jaminan terhadap kualitas barang yang dijualnya. Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan komisioner berhak memberikan syarat-syarat pembayaran kepada langganan seperti yang berlaku pada umumnya untuk barang-barang yang sejenis, mskipun pengamanat dapat mengadakan pembatasn-pembatasn yang harus dinyatakan dalam perjanjian. Tentang Kewajiban-kewajiban komisioner Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak pengamat. Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang-barang milik pengamat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Mengelola secara terpisah baik dari segi phisik maupun administratip terhadap barang-barang milik pengamat, sehingga identitas barang-barang tersebut tetap dapat diketahui setiap saat. Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, barang-barang yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian. AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI Metode pencatatan ya ng dapat dipakai baik oleh pengamanat consignor maupun komisioner consignee ada dua , yaitu Metode Terpisah Metode Tidak Terpisah 1. Metode Terpisah Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan secara terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan ini dilakukan dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan lainnya. 2. Metode Tidak Terpisah Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidak dapat mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba yang diperolah dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern sebaiknya perusahaan tidak menggunakan metode ini. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap barang konsinyasi baik yang diselenggarakan oleh pihak pengamanat consignor maupun pihak komisioner consignee, maka berikut ini dijelaskan Akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak. Pembahasan dimulai dengan penerapan pencatatan dengan metode terpisah oleh pengamanat consignor maupun komisioner consignee metode tidak terpisah oleh pengamanat consignor maupun komisioner consignee a. Akuntansi oleh Pengamanat Consignor Setiap transaksi yang berhubungan dengan penjualan konsinyasi baik menyangkut pendapatan maupun biaya dicatat dalam rekening barang konsinyasi atau consigment out. Pengamanat consignor mencatat/menjurnal pada saat 1. menitipkan barang ke komisioner consignee dan 2. menerima laporan konsinyasi serta uang dari komisioner consignee. Transaksi yang berhubungan dengan pengiriman barang konsinyasi dan biaya-biaya penjualan konsinyasi akan didebit, misalnya – Saat mengirimkan barang ke komisioner rekening barang konsinyasi – Biaya pengiriman barang ke komisioner – Biaya komisi – Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh komisioner tetapi diganti oleh pengamanat. Transaksi yang berhubungan dengan hasil penjualan barang konsinyasi dan pendapatan konsinyasi akan di kredit, yaitu – Saat mencatat pendapatan konsinyasi – laba konsinyasi. – Saat menerima laporan tentang hasil penjualan barang konsinyasi rekening barang konsinyasi Jadi, rekening barang konsinyasi consigment out dicatat baik didebit maupun dikredit. Didebit saat Barang dikirim ke pengamanat dan dikredit saat barang yang dititipkan tersebut benar-benar sudah terjual berdasarkan laporan dari pihak consignee komisioner b. Akuntansi oleh Komisioner Consignee Bagi Consignee setiap transaksi pendapatan yang berhubungan dengan penjualan konsinyasi dimasukkan ke dalam rekening barang komisi atau consignment in. Komisioner hanya membuat jurnal saat a. menjual barang konsinyasi, b. mengeluarkan biaya-biaya yang berhubungan dengan konsinyasi c. mencatat pendapatan komisi dan d. pengiriman uang ke pengamanat consignor Sesaat sebelum melaporkan ke pengamanat consignor, komisioner terlebih dahulu menghitung pendapatan komisi. Kemungkinan-kemungkinan yang berhubungan Laporan Konsinyasi a. Komisioner dapat hanya mengirim laporan konsinyasi saja ke pengamanat, sedangkan uangnya dikirim beberapa waktu kemudian. Jadi saat mengirim laporan pada komisioner timbul utang pengamanat. b. Komisioner bisa langsung mengirim laporan konsinyasi beserta uang ke pengamanat. Transaksi yang berhubungan dengan biaya-biaya penjualan konsinyasi, akan didebit, misalnya Biaya-biaya yang dikeluarkan komisioner tetapi akan diganti oleh pengamanat. Pendapatan komisi yang belum diterima Melaporkan penjualan konsinyasi kepada pengamanat Membayar uang kepada pengamanat Transaksi yang berhubungan dengan pendapatan konsinyasi akan dikredit yaitu mencatat hasil penjualan barang rekening barang komisi consigment in dicatat baik didebit maupun dikredit. Didebit saat barang komisi diterima dari pengamanat dan dikredit saat barang komisi terjual kepada pihak lain. Contoh Konsinyasi pada Metode Terpisah dan Tidak Terpisah CV Juara membuat perjanjian konsinyasi dgn Toko Arena utk menjualkan sepeda, dgn imbalan komisi 10% dari penjualan. Semua biaya ditanggung pengamanat, dan Komisioner membuat laporan penjualan setiap bulan. Transaksi yg terjadi CV Juara mengirim 200 unit sepeda, harga pokok unit, dgn harga jual unit. CV Juara membayar biaya angkut Toko Arena membayar ongkos perakitan unit. Toko Arena berhasil menjual seluruh sepeda Toko Arena mengirim kas hasil penjualan Penyelesaian Metode Laba Terpisah 1. Pengiriman Barang Pengamanat Brg Konsinyasi – kirim brg Persediaan Komisioner Tdk ada Jurnal 2. Pembayaran Biaya Angkut Pengamanat Brg Konsinyasi – Angkut Kas Komisioner Tdk ada jurnal 3. Pembayaran Biaya Perakitan Pengamanat Tdk ada jurnal Komisioner Brg Komisi Kas 4. Penjualan oleh Toko Arena & mengirim laporan penjualan Komisioner Kas Brg Komisi Brg Komisi Pendapatan Komisi Brg Komisi Utang – CV Juara Pengamanat Piutang – Toko Arena Brg Konsinyasi – Komisi Brg Konsinyasi – perakitan Brg Konsinyasi – Penjualan 5. Pengiriman Uang Hasil Penjualan Komisioner Utang – CV Juara Kas Pengamanat Kas Piutang – Toko Arena 6. Penutupan Pengamanat Brg Konsinyasi – penjualan Brg Konsinyasi – angkut Brg Konsinyasi – Komisi Brg Konsinyasi – Rakit Brg Konsinyasi – kirim brg Laba Konsinyasi laba Konsinyasi Ikhtisar L/R Komisioner Pendapatan Komisi Laba Konsinyasi Laba Konsinyasi Ikhtisar L/R Metode Laba Tidak Terpisah 1. Pengiriman Barang Pengamanat Tdk ada Jurnal Komisioner Tdk ada Jurnal 2. Pembayaran Biaya Angkut Pengamanat Biaya Angkut Kas Komisioner Tdk ada jurnal 3. Pembayaran Biaya Perakitan Pengamanat Tdk ada jurnal Komisioner Utang – CV Juara Kas 4. Penjualan oleh Toko Arena dan Mengirim Laporan Penjualan Komisioner Kas Penjualan Pembelian Utang – CV Juara Pengamanat Piutang – Toko Arena Biaya Komisi Biaya Rakit Penjualan 5. Pengiriman Uang Hasil Penjualan Komisioner Utang – CV Juara Kas Pengamanat Kas Piutang – Toko Arena 6. Penutupan Pengamanat Penjualan Biaya Angkut Biaya Komisi Biaya Rakit Harga Pokok Penjualan Ikhtisar L/R Komisioner Penjualan Pembelian Ikhtisar L/R PENYELESAIAN BARANG YANG MASIH TERSISA Pada akhir periode tertentu, sering kali masih terdapat barangkonsinyasi yang tersisa. Bila hal ini terjadi maka hal-hal yang perludiperhatikan hanya barang yang terjual saja yang dilaporkan oleh komisioner kepihak pengamanat. Selama barang konsinyasi tetap berada di pihakkomisioner, maka tidak ada pencatatan yang perlu dibuat, baik olehpengamanat maupun komisioner. Bila barang konsinyasi ditarik,maka pengamanat akan menambah nilai persediaannya sebesarharga pokok barang konsinyasi yang ditarik tersebut dan di lainpihak komisioner akan membuat memo atas barang yang ditariktersebut. Baca Juga Ongkos angkut dibebankan secara proporsional ke barang konsinyasi. Pengamanat harus mencatat berapa harga pokok yang melekat padabarang konsinyasi yang belum terjual. Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang konsinyasi akan menunjukkan laba apabila bersaldo kredit atau rugi apabila bersaldo debit. Apabila pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya disajikan di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara terpisah dari persediaan yang ada di gudang didisclosure. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi, yaitu Pengiriman barang konsinyasi Pembayaran biaya angkut biaya pengiriman barang konsinyasi Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner Menerima pembayaran dari komisioner.
D Perbedaan Perlakuan Akuntansi Penjualan Reguler dan Penjualan Konsinyasi Dalam pengertian penjualan reguler menurut M. Ichwan dan Arifin dalam http:dahlanforum.wordpress.com2008042penjualan”, adalah : “Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah utang suatu badan usaha yang timbul dalam penyerahan barangjasaaktiva

Yang bukan karakteristik konsinyasi adalah? Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamat Pengiriman barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui pendapatan Pihak pegamat sebagai pemilik, tetap bertanggungjawab terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi Barang-barang konsinyasi boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh komisioner Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan keselamatan barang konsinyasi yang diterimanya Jawaban D. Barang-barang konsinyasi boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh komisioner Dilansir dari Encyclopedia Britannica, yang bukan karakteristik konsinyasi adalah barang-barang konsinyasi boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh komisioner. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Yang bukan keunggulan menggunakan sistem konsinyasi bagi pemilik produk adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Dibawah ini yang merupakan produk/barang yang dapat dijual dengan sistem kerjasama konsinyasi adalah. A. penjualan bensin eceran. B. pemotongan ayam. C. makanan ringan. D. buku Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik wirausaha yang perlu dikembangkan dan dimiliki wirausaha adalah. A. tidak peka terhadap kebutuhan
Jenisdata yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif menurut Suliyanto (2005:134) yaitu data dalam bentuk kata-kata atau bukan bentuk angka. Data ini biasanya me njelaskan karakteristik atau sifat. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini seperti laporan penjualan barang konsinyasi. Hukumtitip jual atau konsinyasi secara syariah adalah boleh, karena termasuk dalam akad samsarah (perantaraan jual beli) yang telah dibolehkan dalam Syariah Islam.Samsarah (brokerage) didefinisikan sebagai suatu profesi (pekerjaan) dimana pelakunya menjadi perantara antara pihak penjual dan pihak pembeli. Pelaku samsarah disebut simsar, .
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/289
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/72
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/302
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/306
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/34
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/237
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/196
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/50
  • 6bnikmb4p3.pages.dev/143
  • yang bukan merupakan karakteristik konsinyasi adalah